Melirik 5 Investasi Menguntungkan di Tahun 2015

Beberapa bulan sudah kita lalui di tahun 2015. Banyak tawaran dan peluang invetasi bermunculan dan berlomba-lomba untuk ditawarkan.

Beberapa kebijakan yang dibuat oleh pemerintahan yang baru membuat masyarakat Indonesia harus menyesuaikan diri. Terlepas dari permasalahan tersebut, apa investasi menguntungkan di tahun 2015 yang masih menjadi primadona dan berpotensi laris?

Berikut daftar investasi menguntungkan di tahun 2015 yang layak Anda pertimbangkan.

Reksa Dana

Investasi reksadana dianggap produk yang fleksibel dan cukup bagus karena cocok bagi pemula ataupun mereka yang sudah berpengalaman di dunia investasi.

Jika dilihat dari kondisi politik dan ekonomi Indonesia, tahun ini reksadana memang relatif aman karena investasi ini ditanggung oleh pemerintah.

Banyak investor yang sebelumnya bermain saham mulai melirik reksadana campuran. Ditambah dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah No. 100 tahun 2013 yang menyatakan bahwa insentif pajak penghasilan obligasi sebesar 5% atas kupon dan capital gain untuk reksadana masih diberikan.

Hal tersebut tentu menjadi nilai tambah tersendiri bagi investor untuk memilih produk reksadana karena memiliki hasil yang lebih menguntungkan dibandingkan dengan investasi pada obligasi biasa.

Logam Mulia

Pilihan investasi pada logam mulia seperti emas dan perak masih tetap dianggap potensial dan menguntungkan. Beberapa pakar investasi memprediksi bahwa di tahun 2015 harga logam mulia akan kembali stabil.

Investasi logam mulia seperti emas akan sangat menguntungkan jika dilakukan dalam jangka waktu panjang atau paling tidak untuk 3-5 tahun mendatang.

Robert Kiyosaki, penulis buku Rich Dad’s Poor Dad sekaligus pakar bidang investasi mengatakan, jika investasi pada logam mulia khususnya emas, dinilai lebih potensial di tahun ini.

Tabungan dan Deposito

Ingin investasi tapi jangka pendek? Di tahun 2015 banyak pakar perencana keuangan menyarankan para investor memilih tabungan atau deposito untuk investasi kurang dari 1 tahun.

Pakar keuangan berpendapat, mengingat kondisi perekonomian yang relatif stabil, para investor dianjurkan berinvestasi di bidang perbankan.

Alasan lain yang menyebabkan investasi tabungan dan deposito tetap dilirik adalah suku bunga simpanan yang tinggi dengan pencairan yang flexibel (jika sewaktu-waktu dana dibutuhkan).

Bagi yang ingin bermain aman, pilihan investasi tabungan dan deposito adalah yang terbaik karena tidak akan terpengaruh krisis ekonomi. Namun sebaiknya tidak terlalu banyak menyimpan dana dalam bentuk tabungan dan deposito karena resiko inflasi.

Properti

Kondisi politik dan ekonomi yang tidak menentu akibat banyaknya perubahan kebijakan dan gesekan politik di 2015 membuat iklim investasi di Indonesia kurang begitu baik. Sentimen negatif terhadap pertumbuhan investasi pada sektor non-riil pun meningkat.

Oleh sebab itu beberapa perencana keuangan menyarankan untuk berinvestasi di properti. Karena dapat dipastikan harga rumah dan tanah tidak akan turun, tetapi akan terus naik setiap tahunnya, sehingga jika membeli salah satu jenis properti untuk dijual 3-5 tahun kemudian, harganya pasti meningkat.

Properti merupakan investasi yang terbilang relatif cukup aman dengan potensi keuntungan yang cukup menggiurkan, hanya saja properti termasuk investasi yang tidak likuid.

Saham

Saham merupakan produk investasi dengan keuntungan tinggi namun dengan tingkat resiko yang tinggi juga. Meskipun pakar keuangan mengatakan investasi saham di tahun 2015 kurang potensial, faktanya banyak investor yang malah membeli saham disaat harga murah.

Hal ini diperkirakan dipengaruhi oleh cerahnya investasi saham pada kuartal IV di 2014 yang mencatat hampir 70% dari total 500 investor yang memilih berinvestasi di saham.

Para investor berani melakukan hal ini karena mereka berharap bahwa harga saham-saham ini pasti akan naik dalam 10 tahun mendatang.

Bagi Anda yang ingin mencoba berinvestasi saham, pilih saham perusahaan yang sudah terkenal reputasinya (blue chip) untuk memastikan memperoleh gain yang besar dan pastikan Anda jeli melihat pergerakan saham untuk menghindari kerugian besar.