Pertimbangkan Dahulu Sebelum Join Bisnis Asuransi / MLM

Biaya operasional tidak diganti / reimburse

Jadi, kata siapa tidak butuh modal? BULLSHIT.

Semakin lama uang tabungan menipis, tergerus dengan tambalan kekurangan income, ditambah dengan biaya operasional yang membengkak (karena saya harus prospek setiap hari untuk kejar target).

Ketika saya galau, leader saya menyatakan bahwa (ternyata) leader2 di atas dia pun dulu seperti saya, dan salah satu leader tsb mengambil KTA (Kredit Tanpa Agunan) untuk menutup biaya operasional & kekurangan income (karna income bisnis ini belum mencapai angka income mereka sebagai manager pada saat itu).

Manager ?… Iya leader-leader tersebut, background pekerjaannya rata-rata Manager – Direktur, dan resign untuk menjadi Agen Asuransi.

Pada waktu itu belum ada jalan lain, terpaksa saya mulai meminjam uang kepada orangtua (hampir saya jual mobil saya satu-satunya).

Di satu titik, ketika tabungan mulai menipis dan target masih belum tercapai, saya melihat keadaan istri dan frustasi. Utang menumpuk, anak-anak kurang terurus (seringnya saya pergi sebelum mereka bangun & pulang tengah malam ketika mereka sudah tidur, hanya untuk prospek).

Saya kehilangan pekerjaan tetap. Saya sadar betapa bisnis ini menghancurkan financial keluarga, dan juga keutuhan keluarga. Saya terbuai dengan brainwash dari bisnis ini, yang diperbarui setiap minggu (setiap minggu harus ke seminar2 lanjutan bisnis ini) yang menjual mimpi2 tinggi yang pastinya semua orang inginkan; rumah mewah, mobil mahal, anak sekolah keluar negeri, istri & anak2 bisa liburan di tanggal berapapun mereka mau tanpa harus ambil cuti (karena agen adalah freelance, tidak digaji tetap & tidak ada absen ke kantor), bisa pensiun dini & menikmati passive income.

Periode bekerja hanya 10 thn saja di bisnis ini, setelah itu tidak usah prospek2 lagi, karena saya sudah punya agen/bawahan yang bekerja untuk saya. Siapa yang tidak tergoda? Hanya saja, mereka menutupi sisi negatif dari bisnis ini: Butuh Biaya Operasional, Komisi Hanya untuk 2 Tahun, Harus Rekrut Agen Sebanyak-banyaknya & Continuity Nasabah yang Tidak Pasti.

Saya jelaskan negatif-nya satu-persatu:

1. Butuh Biaya Operasional,
Kalau kita bekerja sebagai karyawan misalnya Sales & Marketing, semua aktivitas kita diganti oleh perusahaan (reimburse), contohnya : Biaya transportasi (taksi), biaya approach (makan, karaoke, sampai mungkin nongkrong2 di kafe), dan urusan administrasi dapat dilakukan di kantor. Intinya semua aktivitas kita difasilitasi oleh kantor tapi tentunya harus bertanggung jawab.

Di bisnis ini, saya berjalan sendiri, semua biaya yang saya sebut di atas adalah urusan saya, bukan urusan perusahaan. Perusahaan hanya berkewajiban membayar komisi setiap ada pembayaran bulanan dari nasabah. Ya, karena saya hanyalah pekerja freelance, bukan karyawan. Bisa dibayangkan berapa biaya operasional yang keluar per bulan dari aktivitas prospek setiap hari ?

2. Komisi Hanya untuk 2 Tahun,
Capek-capek kejar prospek & maintain nasabah seumur hidup, kita menikmati komisi dari pembayaran para nasabah setiap bulan hanya sampai 2 tahun dari mereka buka polis. Setelah 2 tahun, kita tetap harus maintain klaim2 mereka, melobby mereka & membantu urus administrasi mereka apabila terdapat masalah. Setelah 2 tahun, komisi pasti akan menurun drastis apabila tidak saya tambal lagi dengan melanjutkan berjualan asuransi. Bisa juga disiasati dengan merekrut agen sebanyak2-nya. Tapi coba baca poin ke3 dibawah ini untuk melihat resiko dari perekrutan agen.

Loading

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*


Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.