10 Hari Pemerintahan Jokowi Atasi Mafia Migas, “Save” Rp 15 Triliun

Tak hanya mengimpor BBM, Pertamina juga akan membangun kilang dengan Sonangol. Kedua perusahaan berplat merah itu nantinya akan mendirikan perusahaan joint venture untuk merealisasikan agenda tersebut.

Berdasarkan data Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), Angola merupakan negara penghasil minyak terbesar kedua di Benua Afrika, di bawah Nigeria. Pertumbuhan ekonomi mereka yang pesat pasca-perang sipil ditopang sektor ini.

OPEC menulis, produksi minyak berkontribusi sebanyak 45 persen pada gross domestic product (GDP) Angola. Bahkan, 95 persen ekspor negara yang berada di Afrika bagian utara ini berasal dari sektor perminyakan.

Badan Administrasi dan Informasi (EIA) Amerika Serikat mencatat, pada tahun 2013 produksi minyak Angola mencapai 1,7 juta barel per hari. Saat ini, produksi minyak Angola sepenuhnya dilakukan lepas pantai (offshore), yakni di Cekungan Bawah Kongo dan Pantai Cabinda.

Disisi lain Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno, tengah mencari sosok yang akan menjabat Komisaris maupun Direktur Utama Pertamina. Rini yang diduga ikut masuk daftar merah di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini, berjanji dalam waktu dua minggu segera menentukan kepada siapa posisi itu diberikan.

Beberapa pengamat dan praktisi berharap posisi tersebut, bersih dari kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN). Mereka meminta agar lagi-lagi KPK dan lembaga penegak hukum lainnya ikut dilibatkan dalam proses rekam jejak para pejabat struktural ini. Hal tersebut, tentu guna mencegah adanya praktek KKN.

KPK sendiri melalui Deputi pencegahan Johan Budi menyatakan kesiapan untuk merekam jejak para calon pejabat Pertamina. Salah satu nama yang kini masuk, yakni Raden Priyono, mantan Ketua BP Migas yang disebut-sebut terlibat kasus sewa kapal tanker Joko Tole.

“Tentu saja KPK menyambut baik jika memang dilibatkan dalam seleksi calon pejabat struktural,” kata Johandi konfirmasi wartawan, Minggu (2/11/2014).

Tidak hanya itu, Johan juga menegaskan pihaknya berencana mengkaji sejumlah persoalan di sektor migas, salah satunya menyoroti Pertamina.

“KPK akan lakukan kajian pengelolaan migas,” kata juru bicara KPK tersebut.

Kabar yang berkembang, Rini Seomarno disebut-sebut akan mencalonkan nama Ahmad Faisal dan Hari Karyulianto untuk mengisi posisi Direktur Utama Pertamina yang ditinggalkan Karen Agustiawan sejak 1 Oktober lalu.

Selain itu, Rini pun disebut ingin memasukan Ari Soemarno, yang tak lain adalah kakak kandungnya untuk posisi Komisaris Utama Pertamina.

Ari dan Rini, pernah diperiksa untuk dua kasus yang berbeda yang kini menggantung penanganan kasusnya di KPK. Ari Soemarno diperiksa untuk kasus innospec, sementara Rini diperiksa untuk penyelidikan kasus Surat Keterangan lunas Bantuan Likuiditas Bank Indonesia. Meski begitu Rini sudah membantah nama-nama itu akan dimasukan di struktur Pertamina.

Loading

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*


Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.