Inilah “intisari” dari artikel ini !
* DOPAMINE *
Kalau Anda sedang kesusahan mengerjakan suatu soal matematika saat ujian, datang telat, belom makan, eh pas datang ternyata soalnya susah banget… Anda pasrah… lunglai… merasa bakal jeblok nilanya…. gara-gara tidak ada satupun soal yang bisa Anda kerjakan…
Lagi frustasi frustasinya, tiba -tiba ketemu cara ngerjain soalnya,…..
YES !!! I Got IT!!! Alhamdullillah !
Bagaimana perasaanya ?? Senang yang bukan main bukan ??!! Serasa puas campur bahagia !
Sepertu itulah efek hormon dopamine kalau lagi bekerja. Menimbulkan SENSASI puas, senang, bahagia di dalam dada.
Eits… tunggu dulu…
Efek dopamine ternyata menimbulkan peningkatan kebutuhan level.
Maksudnya gini… kalau kemaren Anda puas dan loncat loncat kegirangan gara-gara mengerjakan soal anak TK, apakah saat besoknya Anda mengerjakan soal yang sama, Anda merasa puas dan loncat loncat seperti yang Anda lakukan kemaren ??
Tentu tidak ! Anda pasti butuh tingkat kesulitan lebih untuk mengerjakan soal anak SD, baru loncat-loncat kegirangan lagi. Betul gak ??
Seperti itulah efek dari bekerjanya si dopamine.
NAHH ! Pornografi itu membuat si dopamine bekerja terus menerus ! Sayangnya penyebab dia bekerja adalah karena pornografi !
Ilustrasi :
- Pertama kali si Nyoman akan berteriak ” oh my god gambar apa sih tuh ! ” (sambil tutup mata tapi agak direnggangin jarinya buat ngintip)
- eh kemaren gambar apa sih… ? mengunjungi lagi situs yang menampilkan gambar perempuan memakai bikini tersebut. Dilihat terus…
- Besok-besoknya si Nyoman harus melihat perempuan bertelanjang dada agar bisa merasakan sensasi yang ” wuooww “
- Besoknya tentu harus melihat yang lebih parah dari melihat perempuan bertelanjang dada. Bisa yang cuma pakai kancut doank atau langsung bugil.
Begitu seterusnya… dari melihat cewe bugil, melakukan seks, … lebih parah…, terus dan terus…
Harus lebih parah atau minimalnya beda gambar, agar merasakan sensasi ” wuooowwww “.
Bisa dibayangkan kan, setelah puas melihat gambar-gambar yang terparah sekalipun… apa yang harus dilakukan agar merasakan sensasi ” wuooww ” ???
Nonton videonya beneran donk ! Lalu seterus dan seterusnya ? Melakukan seks beneran donk ! Bener banget !
Waktu melakukan seks juga begitu… karena dari awalnya dilandaskan si dopamine tadi, maka akan beda dengan seks yang dilakukan orang normal yang biasa.
Dia selalu butuh teknik seks yang baru, baru dan baru, kalau perlu yang gak normal dan aneh.
Makanya kalau para pelaku seks yang melakukan seks gara-gara pertamanya dia terpincut pornografi, akan butuh gaya yang baru dan menuju ke arah penyimpangan seksual.
Sampai jadi nyoba incest (berhubungan dengan saudara sendiri), berhubungan seks dengan binatang, pemerkosaan, penyiksaan dalam seks.
Hanya karena butuh untuk merasakan sensasi ” wuooww ” tersebut.
Mereka tahu itu salah, tapi tetap melakukannya.
Mereka tahu itu salah, tapi tidak bisa melawannya.
Itulah parahnya hormon dopamine yang dibikin bekerja secara terus menerus oleh pornografi !
1 Trackback / Pingback