Jika Anda sering berpergian Surabaya-Malang, Anda akan merasakan kemacetan yang luar biasa ketika mulai memasuki kota Malang. Untuk mengurangi kepadatan lalu lintas tersebut, pemerintah akan mempercepat pelaksanaan pembangunan jalan tol Pandaan Malang.
Saat ini, jalur bebas hambatan/tol Surabaya-Malang yang terhubung hanya masih sampai Pandaan. Sedangkan jalan tol Pandaan Malang masih dalam tahap pengerjaan.
Kamis (9/6) Presiden Jokowi (Joko Widodo) menyaksikan penandatanganan perjanjian pengusahaan jalan tol di Istana Negara, Jakarta. Selain, Pandaan Malang, total ada lima ruas tol di Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Sumatera yang pembangunannya bakal dikebut.
Perjanjian tersebut dilakukan antara Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Badan Usaha Jalan Tol dan Kementerian PU Perumahan Rakyat. Ruas tol Pandaan Malang merupakan proyek lanjutan dari jalan tol Gempol–Pandaan sepanjang 13,6 km yang sudah beroperasi sejak Juni 2015.
Tol Pandaan Malang Ditarget Kelar 2018, Jarak Tempuh Hanya 1,5 jam
Ruas tol Pandaan Malang ini memiliki panjang 38,688 km dan terbagi dalam tiga bagian. Bagian I (Kabupaten Pasuruan) 16,613 km, Bagian II (Kabupaten Malang) 21,45 km dan Bagian III (Kota Malang) 0,625 km. Rencananya, tol tersebut akan bersinggungan dengan Jalan Arteri Surabaya–Malang di kawasan Pandaan dan Purwosari, Pasuruan.
Berdasarkan data Pemprov Jatim, saat ini belum sampai separuh kebutuhan lahan yang sudah dibebaskan. Untuk bagian I, pembebasannya baru 59,8 persen. Di bagian II, pembebasannya bahkan masih sangat minim. Sedangkan untuk bagian III atau yang paling pendek, pembebasannya mencapai 82,33 persen.
Gubernur Jawa Timur, Soekarwo mengakui, lahan tol Pandaan Malang saat ini memang belum siap. Sebab, perjanjian pengusahaannya baru saja ditandatangani.
’’Sebetulnya, kami ingin lelang bersamaan dengan ruas Pandaan–Porong karena kalau hari Jumat sudah empat jam (waktu tempuhnya, Red),’’ terang Soekarwo seusai penandatanganan komitmen.
Karena itu, Pemprov akan segera bertemu dengan para pihak terkait bulan ini juga untuk membahas teknis pembangunan tol tersebut. Termasuk kebutuhan pembebasan lahan. Dia berjanji akan memfasilitasi dan membantu pembebasan lahan.
’’Ini yang berperan kebetulan harus BPN (Badan Pertanahan Nasional, Red) kami,’’ lanjutnya.
Dia sangat optimistis ruas tol tersebut akan bisa selesai sesuai target pada 2018. Dengan demikian, jalur Surabaya–Malang benar-benar bisa tersambung dengan jalan tol. Harapannya, tol tersebut bisa memangkas waktu tempuh sehingga lama perjalanan hanya butuh sekitar 1–1,5 jam.
Be the first to comment