Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) diminta tegas menghentikan sementara (moratorium) implementasi Kurikulum 2013. Hal ini disampaikan Retno Listyarti, salah seorang guru yang diminta review implementasi kurikulum baru saat rapat perdana revisi Kurikulum 2013 bersama Mendikbud Anies Baswedan.
Selama masa moratorium implementasi Kurikulum 2013, pembelajaran dikembalikan ke Kurikulum 2006 atau lebih dikenal Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum yang diluncurkan pemerintahan tahun lalu itu dinilai kurikulum yang setengah matang dan dipaksakan untuk dijalankan di seluruh Indonesia.
Retno Listyarti mengatakan saat rapat dengan mantan pejabat dan pejabat aktif Kemendikbud yang terlibat membidani kelahiran Kurikulum 2013, dia membeber semua dokumen kelemahan implementasi Kurikulum 2013. “Saya beberkan hasil analisa kami beberapa bulan terakhir,” kata Retno (19/11/2014).
Akhirnya Kurikulum 2013 dihentikan karena dinilai gagal. Kekurangan Kurikulum 2013, menurut Anies merupakan buah dari keputusan pemerintah yang tergesa-gesa. Indikator bahwa Kurikulum 2013 belum matang dan dipaksakan terlihat dari distribusi buku dan konten bahan ajar. “Saya ini menerima warisan masalah kebijakan implementasi kurikulum,” kata Anies.
Implementasi Kurikulum 2013 tahun ini seharusnya difokuskan kepada 6.400 unit sekolah percontohan dulu, kemudian feedback dari sekolah itu dianalisa Kemendikbud. Tetapi yang terjadi adalah, Kurikulum 2013 tahun ini dipaksakan diterapkan di 200 ribu lebih sekolah di Indonesia.
Anies berharap, meskipun nyata-nyata Kurikulum 2013 setengah matang, para guru diminta untuk tidak terlalu khawatir atau cemas. Kemendikbud menargetkan keputusan final nasib Kurikulum 2013 ini Desember mendatang. Bertepatan dengan berakhirnya semester I tahun ajaran 2014/2015.
Sumber: sekolahdasar.net
Dari awal di terapkan kurikulum 2013 sudah nampak kalau kurikulum ini dipaksakan.
per hari ini, tanggal 6 Desember 2014 ada surat edaran dari menteri pendidikan untuk menghentikan kurikulum 2013 🙂
Aish! K13 memang gak enak pas UN nya tapi aku lebih suka K13! KTSP ada TIK dan aku ga suka tik! Kok ga mau pake kurikulum international aja?? Hahahaha
usul yang bagus Van 🙂
wah kadang yang dibikin bingung itu anak, dijadikan kelinci percobaan para mentri… 🙁
iya benar, pak. Berarti peran orangtua untuk mendidik anak sewaktu di rumah menjadi sangat penting sekarang 🙂
kalau pake k13 pembelajaran tidak efektif, karena terlalu banyak presentasi yg membuat jam belajar berkurang. aku lebih suka kurikulum yg diberlakukan di jepang, karena di sana ada pelajaran memasak. aku suka memasak. dan menurut aku, pelajaran tik itu sangat penting, karena sekarang telah zaman teknologi yg serba cepat. mempelajari tik itu sangat penting bagi siswa, karena di situ tidak hanya mempelajari teori2 saja, tetapi juga mempelajari bagaimana kita bisa berkomunikasi lwt tulisan, tidak hanya bermain games dan menulis esai di ms word saja. contohnya kita bisa bikin esai di blog. masa kita kalah dengan negara inggris, di sana saja ada beasiswa khusus loh untuk para pengajarnya.