6 Tips Urban Farming Lahan Terbatas di Perumahan Jakarta, Dijamin Anti Gagal!
Meskipun sekarang banyak rumah dijual di DKI Jakarta yang menawarkan lahan terbatas, tetapi bukan berarti dapat menghilangkan kegemaran Anda untuk berkebun. Seperti sudah diketahui bahwa pembangunan yang terdapat di Jakarta memang berjalan sangat cepat sehingga mengakibatkan lahan pertanian semakin sempit.
Itulah mengapa tidak sedikit orang akhirnya mengurungkan kegiatan berkebun akibat adanya lahan terbatas di rumah mereka. Tetapi ternyata anggapan tersebut belum sepenuhnya benar karena ternyata sekarang sudah ada sistem perkebunan yang dapat diterapkan di kawasan perkotaan.
Keberadaan dari sistem tersebut dikenal dengan sebutan Urban Farming ini. Istilah tersebut ternyata semakin banyak didengar oleh masyarakat perkotaan terutama bagi mereka yang ingin berkebun tetapi lahan terbatas. Nah, apabila Anda juga tertarik untuk menerapkan sistem berkebun di lahan terbatas tersebut, maka wajib buat menyimak penjelasannya berikut.
Sekilas Tentang Urban Farming
Jika Anda sudah menemukan hunian melalui agen jual beli rumah, tetapi berencana ingin melakukan aktivitas berkebun, maka tidak perlu khawatir dengan adanya sistem urban farming. Urban farming adalah kegiatan pertanian yang diterapkan dengan menggunakan lahan terbatas di ruangan terbuka.
Tujuannya adalah agar dapat menghasilkan produk tani misalnya saja sayuran hijau, rempah-rempah, cabai, tomat dan hasil tani lainnya. Adapun jenis sistem pertanian tersebut ternyata muncul karena adanya keterbatasan lahan sekaligus air di suatu daerah.
Akibat berbagai keterbatasan itulah menjadi motivasi tersendiri untuk menciptakan sebuah teknologi pertanian baru yang dapat diaplikasikan di lahan terbatas. Kendati hanya memanfaatkan lahan terbatas saja, tetapi pertanian di perkotaan tersebut juga dipercaya dapat memberikan kontribusi terhadap ekonomi di semua lapisan masyarakat.
Bisa dibilang jika pertanian tersebut juga dapat mencakup skala industri kecil hingga besar untuk pertanian di perkotaan. Kegiatan pertanian ini dapat dilakukan di lokasi yang sangat fleksibel mulai dari pekarangan sempit, balkon hingga atap rumah sekalipun.
Jenis-Jenis Urban Farming Yang Bisa Dicoba
Sampai disini, Anda pastinya semakin tertarik untuk memulai menerapkan sistem pertanian satu ini bukan? Sebenarnya untuk membangun sistem pertanian tersebut bukanlah hal sulit buat dimulai. Terlebih lagi terdapat beberapa tipe pertanian di kawasan perkotaan Jakarta yang bisa diaplikasikan. Nah, berikut ini adalah beberapa jenis urban farming yang bisa diterapkan.
- Hidroponik
Jenis urban farming yang paling populer yakni hidroponik ini dimana merupakan sebuah metode pertanian dengan memanfaatkan air sebagai media tanam. Metode ini biasanya dapat menjadi solusi terbaik bagi Anda yang ingin berkebun namun akses air terbatas atau air tidak bernutrisi.
Ada beberapa keunggulan yang bisa didapatkan dari metode pertanian ini seperti tidak terdapat gulma, tidak terdapat residu beracun dari pestisida, bisa mengontrol nutrisi dan oksigen hingga penggunaan air lebih optimal. Di samping itu, kualitas dari hasil panen juga lebih bagus dan bersih.
- Vertikultur
Ini juga menjadi jenis pertanian yang sangat cocok diaplikasikan di lahan sempit. Sesuai dengan namanya, sistem pertanian ini dapat menggunakan bidang vertikal sebagai lokasi buat bercocok tanam.
Budidaya ini biasanya akan memanfaatkan peralon ataupun botol yang disusun secara bertingkat. Karena dipasang secara vertikal itulah membuat proses bertani yang Anda lakukan akan lebih minim akan sampah.
- Aquaponik
Aquaponik menjadi jenis urban farming yang sangat unik karena akan menggabungkan teknik hidroponik serta akuakultur atau budidaya perikanan. Nantinya terdapat 3 komponen biologis dalam sistem pertanian ini seperti ikan, bakteri serta tanaman hias.
Tanaman hidroponik serta budidaya ikan itulah nantinya akan bekerja sehingga dapat membentuk adanya simbiosis mutualisme. Air untuk budidaya ikan nantinya bisa dimanfaatkan buat pupuk tanaman.
- Wall Gardening
Jika dilihat, wall gardening mungkin hampir mirip dengan vertikultur karena diterapkan secara vertikal. Hanya saja, pada sistem ini ternyata akan memanfaatkan adanya tembok atau dinding yang digunakan sebagai tempat untuk menanam tanaman.
Metode satu ini ternyata sangat mudah untuk diterapkan di dinding rumah ataupun dinding belakang rumah. Tetapi agar tanaman dapat tumbuh secara optimal, pastikan harus terkena sinar matahari.
Tips Memulai Urban Farming, Ikuti Berikut!
Meskipun urban farming akan dilakukan di lahan terbatas, tetapi proses memulainya tidak boleh dilakukan secara asal-asalan. Terlebih lagi dengan lahan yang sempit, mungkin akan menjadi PR tersendiri bagi pemula. Berikut ini adalah sejumlah tips yang bisa Anda gunakan dalam memulai urban farming ini.
- Penentuan Lokasi Bertani
Tips pertama dalam memulai kegiatan pertanian adalah dengan menentukan lokasi buat bertani terlebih dahulu. Untuk lokasinya sendiri sebisa mungkin harus memperoleh sinar matahari yang cukup minimal 4 jam per hari. Beberapa lokasi yang bisa dipilih seperti halaman kecil, balkon serta dinding kosong.
- Tentukan Metode Pertanian Urban Yang Tepat
Seperti sudah disinggung sebelumnya bahwa jenis pertanian urban ini memang menawarkan beberapa pilihan metode yang bisa digunakan. Mulai dari hidroponik, vertikultur, aquaponik hingga wall gardening. Silahkan pilih metode bertani yang sesuai kebutuhan dan kondisi lahan dimana Anda miliki.
- Siapkan Media Tanam
Berikutnya adalah dengan menyiapkan media tanamannya terlebih dahulu. Kami sarankan agar menggunakan media tanam yang ringan seperti campuran kompos, tanah serta sekam. Apabila Anda ingin menerapkan sistem hidroponik, maka gunakan serbuk kelapa.
- Jangan Lupa Perhatikan Sistem Penyiramannya
Pastikan juga bahwa tanaman tersebut memperoleh air cukup tanpa adanya genangan. Itulah mengapa pentingnya agar menerapkan sistem penyiraman yang tepat agar tidak mengakibatkan genangan, misalnya saja sistem irigasi tetes.
- Jangan Lupa Berikan Nutrisi Tambahan
Tidak lupa, Anda perlu memperhatikan nutrisi tambahan pada tanaman yang menggunakan sistem urban farming ini. Berikan pupuk organik ataupun pupuk cair buatan sendiri secara rutin dan ingat setiap tanaman biasanya membutuhkan nutrisi berbeda.
- Memantau dan Merawatnya Secara Rutin
Sebagai pemilik pertanian urban di perkotaan, Anda harus rutin dalam memantau sekaligus merawat tanaman tersebut. Pastikan tidak dihinggapi dengan hama ataupun penyakit dan jangan lupa pangkas daun yang sudah mati.
Manfaat Urban Farming
Di tengah lahan yang sempit ternyata bukan menjadi halangan lagi untuk memulai aktivitas berkebun ini. Dengan adanya sistem urban farming inilah siapapun bisa dengan bebas melakukan aktivitas berkebun. Sistem pertanian inilah ternyata juga akan memberikan sejumlah manfaat diantaranya adalah:
- Dapat membantu memenuhi asupan nutrisi Anda dan keluarga karena produk yang dihasilkan lebih segar serta bergizi
- Sebagai pemilik, Anda juga bisa memperoleh akses buah-buahan atau sayuran yang ditanam lebih cepat
- Kegiatan pertanian ini secara tidak langsung juga dapat meningkatkan kesehatan fisik maupun mental seseorang
- Sebagai salah satu upaya untuk membangun lingkungan yang sehat serta mengurangi polusi udara.
Mempunyai lahan terbatas sudah bukan menjadi penghalang lagi bagi Anda yang ingin berkebun di kawasan perkotaan Jakarta. Yuk segera temukan rumah dijual di DKI Jakarta yang mampu memberikan kenyamanan buat berkebun.