Menurut Bernadeta Kusdiantari, Konsultan Experd, comfort zone atau zona nyaman merupakan situasi ketika Anda sudah nyaman dengan suatu keadaan. Target yang Anda terima tidak menantang diri untuk melakukan sesuatu yang lebih daripada saat ini. Seseorang yang sudah berada dalam posisi nyaman biasanya cenderung menikmati yang sudah ada dan tidak mendorong dirinya untuk meraih hal yang lebih baik lagi serta sudah merasa puas dengan keadaan saat ini.
Mayoritas orang mengartikan bahwa ketika sudah lama di satu perusahaan dan melakukan pekerjaan secara rutin, berarti Anda sudah sampai di zona nyaman. Dalam hal ini, Anda memasuki zona nyaman, jika dalam berkarier atau bekerja tidak menetapkan suatu target yang lebih tinggi lagi atau melakukan peningkatan yang lebih menantang kemampuan, pengetahuan, atau keterampilan Anda sendiri.
Solusinya bukan semata-mata mencari perusahaan lain, namun bagaimana Anda bisa keluar dari zona aman itu. Contoh, dalam pekerjaan Anda bisa memberikan suatu metode baru, target baru, atau perbaikan-perbaikan yang dapat makin meningkatkan efektivitas dan efisiensi di unit kerja Anda. Bisa juga dengan berkontribusi dalam memberikan solusi untuk mengembangkan bisnis yang sudah ada saat ini, atau usulan-usulan lain diikuti dengan tindakan nyata dalam mewujudkannya, bukan hanya menjalankan proses kerja yang sudah ada.
Sebagai manusia, kita perlu menguji limitasi atau batasan kita sehingga seluruh kemampuan yang dimiliki dapat teraktualisasikan dengan maksimal. Maka, yang dimaksud dengan menghindari comfort zone adalah terus menggali kemampuan dan jangan mudah berpuas diri dengan pencapaian yang sudah ada saat ini.
sumber: Femina
Be the first to comment