Beranda blog Halaman 21

Jokowi Ngebet Impor Kapal, Industri Kapal Dalam Negeri Meradang

Rencana pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) mengimpor 500-2500 kapal dari Cina untuk memenuhi kebutuhan tol laut yang menjadi salah satu program unggulannya mendapat kecaman dari berbagai pihak.

Rencana ini dinilai sebagai bentuk menganak tirikan industri perkapalan dalam negeri. Kecaman tersebut salah satunya berasal dari Direktur Utama PT. Industri Kapal Indonesia (IKI), Saiful A Bandung Bismono. Menurutnya, sikap tersebut dinilai akan mengancam produksi kapal nasional yang saat ini tengah bergairah bahkan bisa saja mematikan produksi kapal utamanya yang menjadi kewajiban dari PT IKI selaku perusahaan BUMN yang dipercaya pemerintah selama ini.

“Rencana impor tersebut sangat merugikan dan sebaiknya tidak dilakukan. Mestinya yang perlu dilakukan pemeritah terus mendukung perkembangan industri kapal dalam negeri,” ujarnya.

Lanjut Saiful, produksi kapal nasional tidak kalah dari luar negeri, apalagi sejumlah tenaga Sumber Daya Manusia (SDM) sudah terlatih dan professional. Malah, menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) seluruh tenaga ahli telah disertifikasi untuk dapat bersaing dengan tenaga ahli lainnya di ASEAN.

Kecaman senada juga dilontarkan oleh Ketua Umum Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Sarana Lepas Pantai Indonesia (Iperindo) Eddy Kurniawan Logam yang mengatakan bahwa rencana impor kapal tersebut sangat memprihatinkan dan meresahkan pelaku usaha galangan kapal nasional. Pasalnya, hal itu akan mendorong pelaku usaha angkutan laut enggan membangun kapal baru di dalam negeri.

Pernyataan tersebut dinilai mencitrakan bahwa industri galangan kapal nasional tidak mampu. Bahkan Eddy memberikan tantangan kepada pihak yang meragukan perusahaan Galangan kapal untuk memproduksi kapal. “Siapa bilang galangan kapal nasional tidak mampu membangun kapal? Silakan pesan, dan kalau jelas syarat pembayarannya, kami akan laksanakan pembangunan kapal-kapal tersebut,” ujar Eddy di Jakarta.

Menurut Eddy, kemampuan galangan nasional saat ini terus tumbuh, sejalan dengan program pemberdayaan angkutan laut nasional. Tetapi, pertumbuhan tersebut belum optimal akibat hambatan kebijakan fiskal dan moneter yang memberatkan.

sumber: maritimemagz.com

Kebijakan Jokowi Ancam Eksekusi Mati Terpidana Narkoba

Presiden Joko Widodo tidak akan memberikan pengampunan kepada para gembong narkoba. Jika tertangkap, mereka akan dieksekusi mati. Jangan harap, mendapat grasi dari presiden. Kebijakan Jokowi ancam eksekusi mati terpidana narkoba.

“Beliau mengatakan akan bersikap tegas,” kata Jaksa Agung HM Prasetyo, di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat 28 November 2014.

Penolakan pemberian grasi kasus narkoba itu, kata Prasetyo, karena saat ini Indonesia sudah darurat narkoba. Tidak hanya sebagai persinggahan, tetapi produsen narkoba.

“Itu kami ingin memberikan masyarakat sinyal jangan main-main dengan Indonesia sekarang, karena Indonesia sekarang bukan lagi jadi tempat persinggahan, tetapi sebagai pasar bahkan produsen di sini. Kami tidak mau melihat itu berlangsung, makanya bersikap keras,” ujar dia.

Tak hanya berlaku untuk warga negara sendiri, hukuman mati juga berlaku bagi warga negara asing yang tertangkap mengedarkan narkoba di Indonesia.

Para terpidana itu, kata Prasetyo, akan segera dihukum mati jika aspek hukumnya selesai. “Iya kalau semua proses hukumnya sudah selesai, kami akan langsung eksekusi,” kata dia.

Proses hukum itulah, kata dia, yang membuat eksekusi mati itu lama dilakukan, sebab semua terpidana mati pasti akan melakukan proses hukum luar biasa.

“Yuridis dan teknis, yuridis upaya hukum biasa dan luar biasa. Banding, kasasi, grasi, PK (peninjauan kembali). Semuanya harus selesai. Ini perlu waktu,” kata dia.

Adapun, saat ini ada 68 narapidana narkoba yang menunggu eksekusi.

sumber: vivanews

Kebijakan Menteri Susi Bikin Harga Ikan Melonjak di Malaysia

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyebut kebijakan moratorium izin kapal asing baru yang diberlakukan telah memberikan dampak positif bagi Indonesia. Salah satunya adalah menipisnya pasokan ikan di negara tetangga, seperti Hongkong dan Singapura.

“Saya dengar laporannya seperti itu (pasokan ikan di Singapura dan Hongkong menurun),” ucap Susi usai penandatanganan MOU di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (1/12).

Kebijakan menteri Susi bikin harga ikan melonjak di Malaysia. “Dengan berkurangnya pasokan ikan di luar negeri, maka harga ikan akan semakin tinggi.” Saya dapat laporannya belum mendetil, mereka (negara tetangga) penurunannya pasokan ikannya berapa banyak. Tapi saya dengar harga ikan mulai meninggi di wilayah negara tetangga kita,” bebernya.

“Karena dari Malaysia tidak ada pasok, dari beberapa kapal juga tidak lagi memasok,” tuturnya.

Dengan begitu, Susi berharap, para negara tetangga langsung membeli ikan di Indonesia. “Jadi bagus. Jadi kan nanti beli langsung dari kita, jadi mahal harganya. Itu yang kita mau,” tegasnya.

Selain itu, Susi mengaku banyak mendapat laporan positif dari nelayan yang berada di Medan dan Balikpapan. “Sudah dapat laporan dari Medan, Balikpapan, terima kasih Bu Susi, harga ikan tenggiri murah. Biasanya kita enggak kebeli makan tenggiri karena mahal sekali,” ungkapnya.

“Biasanya ikan tenggiri jauh lebih mahal dari mujair. Nah sekarang masyarakat bisa beli,” tutupnya.

sumber: merdeka.com

Ketegasan Pemerintah dan TNI di Laut Bikin Malaysia Ketakutan

Geliat pemerintah membangun dunia maritim tanah air mulai terlihat. Kinerja itu dibuktikan dengan penangkapan sejumlah kapal asing yang diduga tengah melakukan penjarahan ikan di laut Indonesia secara ilegal.

Seperti yang dilakukan oleh TNI Angkatan Laut yang menangkap lima buah kapal asing saat mencuri ikan secara ilegal pada tanggal 31 Oktober 2014 lalu.

KRI Imam Bonjol – 383 di bawah binaan Satuan Kapal Eskorta Koarmabar, berhasil menangkap tiga kapal ikan. KG 90433 TS. ATS 006, KG 94366 TS. ATS 005 dan KG 94266 TS. ATS 012, dengan ABK berkewarganegaraan Vietnam di perairan Natuna, Kepulauan Riau.

Dukungan juga diberikan oleh pemerintah lewat tangan dingin Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Penangkapan lima buah kapal asing di Laut Natuna, Kepulauan Riau. Lima kapal ilegal tersebut berisi 61 Anak Buah Kapal (ABK) asal Thailand, jadi kesungguhannya membenahi dunia maritim tanah air.

Aksi tersebut tentunya membuat kapal asing yang kerap beroperasi secara ilegal menjadi ketir. Termasuk kapal-kapal asing asal Malaysia, yang selama ini diketahui memang kerap bersengketa soal perairan dengan Indonesia.

Tentu saja ketegasan pemerintah dan TNI di laut membuat Malaysia ketakutan. Berikut kisah-kisah penangkapan kapal asing oleh TNI AD dan pemerintah, Sabtu (22/11) :

Ahok Senang Ada Gubernur Tandingan

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tak merasa terancam dengan adanya Gubernur tandingan versi Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ) Fakhrurozy, yang siang tadi dilantik. Bahkan, pria yang akrab disapa Ahok itu bersyukur karena ada yang membantu mengurus pekerjaanya.

“Ini menolong orang DKI dapat gubernur gak digaji APBD kan lumayan, saya juga senang kalau ada yang bantu kerja blusukan, hehehe,” ujar Ahok terkekeh di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (1/12/2014).

Fakhrurozy bahkan berencana melakukan blusukan esok hari. Ahok pun tertawa mendengar kabar itu. “Saya punya gubernur satu kan lumayan, yang menolong tanpa digaji. Nanti lapor saja ke saya blusukan hasilnya apa. Mudah-mudahan dia bikin laporannya ke saya biar bisa saya tindak lanjuti,” kata Ahok yang tak bisa menahan tawanya.

Sebelumnya, GMJ membentuk Presidium Penyelamat Jakarta untuk menetapkan dan melantik gubernur tandingan versi GMJ. Ribuan massa GMJ juga melakukan aksi demo dengan mengepung Balai Kota. Mereka menuntut Ahok untuk mundur dari jabatannya sebagai Gubernur.

sumber: metrotvnews.com

Mulai Hari Ini Gubernur Tandingan Mulai Ngantor dan Blusukan

Gubernur tandingan pilihan rakyat Presidium Penyelamat Jakarta akan mulai bekerja hari ini. KH. Fakhrurozy menyatakan kesiapannya untuk memulai harinya sebagai pemimpin DKI Jakarta, salah satu adalah ritual blusukan.

“Saya akan mulai berkantor besok di cawang dekat BNN. Blusukan akan dilakukan ke kampung-kampung dan tidak perlu diliput media karena hukumnya riya,” kata KH. Fakhrurozy Ishaq di depan Balai Kota Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (1/12/2014).

Soal sah tidaknya status gubernur yang disandangnya ia mengaku tidak mau ambil pusing. Menurutnya ia telah sah menjadi pemimpin karena langsung dilantik oleh ‘rakyat’. “Tidak perlu disahkan Mendagri, saya sudah dilantik oleh ‘rakyat’. DPRD buat saya ya ‘rakyat’ itu sendiri. Kalau orang kayak Ahok perlu disahkan Mendagri, karena ‘rakyat’ enggak ada yang mendukungnya,” papar Ketua Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ) itu.

Sekali lagi ia mendesak DPRD menggunakan hak interpelasi dan hak angket untuk melengserkan Ahok dari DKI 1. Sebagai gubernur pilihan ‘rakyat’ ia akan terus berjuang agar cita-cita umat islam untuk mendepak Ahok dapat terwujud.

Sebelumnya Presidium Penyelamat Jakarta memilih secara aklamasi Fakhrurozy sebagai gubernur DKI Jakarta. Selanjutnya GMJ dan kawan-kawan hanya mengakui Fakhrurrozy sebagai gubernur yang sah. Fakhrurozy meminta anggota DPRD untuk gunakan interpelasi hak angket untuk menurunkan Ahok.

Lalu bagaimana reaksi Ahok menanggapi hal ini? Baca Tanggapan Ahok Mengenai Gubernur Tandingan

sumber: metrotvnews.com

Pertimbangkan Dahulu Sebelum Join Bisnis Asuransi / MLM

Based on True Story

Beberapa taun ke belakang, saya adalah karyawan biasa, yang menjalani kehidupan seperti karyawan lainnya. Berangkat pagi-pagi dari rumah di pinggiran kota Jakarta, untuk sampai di kantor tepat waktu, supaya ga kena potong gaji. Anak udah 2, alhamdulillah udah punya rumah sendiri, meskipun bayar cicilan KPR per bulannya ngo-ngos an

Suatu hari ada ajakan dari teman untuk menghadiri seminar di salah satu gedung perkantoran di hari Sabtu & gratis. Karena saya merasa tidak enak dengan dia yang sudah mengajak berkali-kali, jadilah saya datang ke seminar tersebut di hari sabtu pagi.

Saya diingatkan untuk datang memakai baju formal, meskipun saya curiga, tetap saya ikuti untuk memakai baju formal. Di sana, ternyata hampir semua laki-laki memakai jas, dan sebagian wanitanya memakai blazer. Teman saya pun sudah menunggu di sana, dan saya pun duduk di ruangan luas dengan kursi yang terisi penuh.

Tidak lama kemudian… Sang pembicara naik panggung & mulai bicara. Membuka tabir negatif tentang menjadi karyawan/pengusaha seumur hidup. Karyawan yang kenaikan gajinya tidak sesuai dengan kenaikan inflasi (inflasi dasar, dan yang terparah adalah inflasi pendidikan yang tertinggi), karir yang tidak jelas, dan juga ketakutan terbesar semua karyawan: PHK, yang ramai menjadi hot-issues di tahun-tahun terakhir.

Menjadi pengusaha pun tidak lepas dari resiko, seperti: butuh modal, bisa rugi, dan juga keadaan ekonomi Indonesia yang tidak stabil menjadi resiko yang tidak kalah hebatnya bagi pengusaha.

Saya pun semacam dibukakan pikiran, di-brainwash lebih tepatnya… mengangguk-ngangguk setuju dari awal seminar sampai akhir & pada akhirnya pembicara tersebut memberikan solusi bagi kami semua untuk dapat bekerja di lingkungan yang lebih fun, waktu fleksibel, karir jelas, income tinggi & dapat dihitung, serta bonus lain berupa kebahagiaan dapat membantu orang lain. Pembicara itupun memberikan kalkulasi karir, yang terlihat fantastis, disebut TANPA MODAL, dan kenaikan income yang bisa naik setiap bulan!

Pekerjaan apakah itu? Ya, menjadi Agen Asuransi.

Pembicara itupun menyebutkan income dia perbulan yang sudah mencapai ratusan juta rupiah hanya dalam waktu 5 tahun menjadi agen. Teman saya pun mengiyakan ketika saya tanyakan soal income pembicara tersebut, dan mengatakan bahwa income teman saya pun sekarang sudah mencapai puluhan juta (ditunjukkan bukti transfer dari bisnis tersebut). WOW! Saya baru sadar, teman saya inipun juga agen asuransi tersebut.

Sebagai manusia biasa, iya saya tergoda. Penghasilan saya sendiri sebagai karyawan, masih cukup jauh dibanding dengan penghasilan teman saya ini, apalagi sang pembicara.

SBY Sindir Jokowi Menggunakan Pepatah di Twitter

SBY Sindir Jokowi Menggunakan Pepatah di Twitter

Beberapa hari lalu, media sosial ramai. Bukan karena artis yang tengah membuat sensasi. Namun karena kicauan-kicauan Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono / SBY sindir Jokowi menggunakan pepatah di Twitter (seolah-olah menyindir Presiden Joko Widodo).

Awalnya, dalam akun Twitter @SBYudhoyono berkicau soal kepemimpinan diktator dan tirani. Dalam tweet-nya, ia menyebut bahwa pemimpin yang selalu dianggap benar berpotensi melakukan kepemimpinan seperti itu.

Lalu pada Jumat malam, 28 November 2014, tweet itu seakan “dijawab” Jokowi dalam status Facebook miliknya, Ir H Joko Widodo.

Rupanya, aksi saling sindir ini masih terus berlanjut. SBY pun menyampaikannya dengan mengutip berbagai pepatah.

“Dalam politik, pencitraan itu biasa. Tapi, jika sangat berlebihan bisa menurunkan kepercayaan rakyat. “Angkuh terbawa, tampan tertinggal” *SBY*,” tulisnya.

Dalam tweet berikutnya, SBY juga menyindir soal bicara yang sepatutnya dilakukan oleh seorang pemimpin serta pencitraan.

“”Diam itu emas”, jika tidak perlu bicara, diamlah. “Bicara itu perak”, jika harus bicara, bicaralah. Tetapi bermutu & bermanfaat. *SBY*.”

Bahkan, SBY juga memasukkan pepatah ‘tong kosong nyaring bunyinya’ dalam tweet tersebut.

“”Tong kosong nyaring bunyinya”. Akan lebih bijak jika tong yang masih kosong diisi dulu. Isilah dengan pengetahuan & pengalaman. *SBY*.”

sumber: viva.co.id

Tanggul Lumpur Lapindo Jebol di Kedungbendo

Tanggul yang mengitari semburan lumpur panas Lapindo di titik 73 B Desa Gempol Sari, Kedungbendo, Sidoarjo, Jawa Timur, jebol pada Ahad, 30 November 2014. Lumpur berwarna cokelat pekat itu mengalir ke arah timur sehingga masuk ke Kali Ketapang dan permukiman warga.

Menurut juru bicara Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS), Dwinanto, jebolnya tanggul terjadi sekitar pukul 08.15 WIB. Tanggul lumpur lapindo jebol tepat di titik 73 B yang ditinggikan hingga 1 meter pada dua pekan sebelumnya.

Tanggul itu jebol hingga sekitar 4 meter. Bagian tengah tanggul berlubang dan mengalirkan air lumpur berwarna cokelat pekat. “Tanda-tanda tanggul jebol itu sudah tampak sejak beberapa hari lalu,” kata Dwinanto kepada Tempo.

Sebelum jebol, ujar Dwinanto, dinding tanggul Lapindo sempat meluber sampai 100 meter. Setelah luber, tanggul yang masih relatif baru itu terdesak debit air dan lumpur, hingga akhirnya jebol. “Sejak pagi, aliran lumpur dan air sangat deras,” tuturnya.

Dwinanto menuturkan hujan deras yang terjadi pada Sabtu malam menjadi salah satu penyebab jebolnya tanggul Lapindo. Selain itu, tanggul jebol karena debit lumpur semakin tinggi. Berdasarkan pantauan Tempo, luberan lumpur di titik 73 B terus mengalir deras. Air lumpur di kolam penampungan pun sangat banyak sehingga meluber. Belum ada penanganan khusus dari BPLS untuk menanggulangi jebolnya tanggul.

sumber: tempo.co

Cara Jokowi ‘Sulap’ 203 Bendungan Jadi PLTA

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) akan mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya air seperti bendungan untuk pembangkit listrik tenaga air (PLTA). Saat ini sudah ada studi terhadap 203 bendungan yang tersebar di seluruh Indonesia untuk dikembangkan menjadi PLTA.

Studi dilakukan untuk mengetahui kelayakan atas pembangunan PLTA di masing-masing bendungan. Pasalnya, kebanyakan bendungan yang telah dibangun desain awalnya hanya untuk mengairi jaringan irigasi, apakah cocok untuk PLTA. Bagaimana cara Jokowi untuk mengubah bendungan jadi PLTA?