Beberapa waktu lalu PC komputer saya tiba-tiba audio nya tidak berfungsi. Saya curiga software nya ada yang tidak kompatibel. Saya berencana untuk menghapus semua installan driver audio, lalu saya install kembali.
Berhubung banyak kabel yang terhubung, saya penasaran apakah tidak bisa cek tipe motherboard di PC tanpa membuka casingnya?
Lalu saya coba browsing di internet, ternyata caranya sangat mudah:
Melalui Sistem Informasi
Gunakan kombinasi tombol keyboard Win+R untuk menjalankan kotak dialog Run, ketik msinfo32
(1) dan kemudian klik tombol OK (2) atau tekan tombol keyboard Enter.
Jendela System Information ditampilkan. Ada cukup banyak informasi di sini, namun yang perlu Anda lihat adalah yang diberi label System Manufacturer
dan System Model
.
Namun pada kasus PC saya ternyata metode ini tidak berhasil…
Akhirnya saya gunakan cara lain. Berikut cara cek tipe Motherboard di PC :
dan akhirnya BERHASIL…
Anda sudah membuat banyak postingan di instagram, namun postingan Anda tidak muncul di feed follower Anda?
Jika jawabanya adalah IYA, lanjutkan membaca…
Algoritma baru Instagram tidak lagi bekerja memunculkan postingan berdasarkan kronologi tetapi berdasarkan relevan atau tidaknya posting Anda dengan follower Anda.
Jadi gimana cara algoritma baru Instagram ini bekerja?
Algoritma baru sekarang memunculkan konten yang dianggap relevan dan berguna bagi pengguna yang bersangkutan.
Sebelumnya, Instagram bekerja berdasarkan kronologi postingan, first come first served, yaitu postingan yang terbaru yang akan berada muncul di bagian atas feed pengguna.
Kekurangan dari sistem ini adalah follower jadi melewatkan posting yang relevan dan sesuai dengan minat mereka.
Untuk mengatasi problem ini, maka Instagram mengubah algoritmanya untuk memprioritaskan postingan yang dianggap relevan dan berarti bagi masing-masing orang, berdasarkan history aktivitas dan engagement mereka terhadap konten-konten di Instagram.
Contohnya, jika Anda memiliki histori menyukai posting yang bertema anjing, maka instagram akan menampilkan posting dengan tema serupa.
Berikut beberapa faktor yang dipakai sebagai acuan algoritma baru ini:
Nah, sekarang kita akan bahas satu-persatu.
Sampai saat ini, belum ada vaksin pencegahan virus Corona atau COVID-19. Oleh sebab itu, cara pencegahan yang terbaik adalah dengan menghindari faktor-faktor yang bisa menyebabkan Anda terinfeksi virus ini, yaitu:
Untuk orang yang diduga terkena COVID-19, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan agar virus Corona tidak menular ke orang lain, yaitu:
Semoga tips-tips diatas dapat membantu untuk mencegah banyak korban terkena virus Corona.
Satu wahana milik Hawai WaterPark Malang kebakaran. Wahana yang berada di kawasan Perum Graha Kencana, Singosari, Kabupaten Malang tersebut terbakar. Sepuluh unit PMK yang didatangkan berhasil memadamkan api. Penyebab kebakaran hingga kini belum diketahui.
Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran (PPBK) Kabupaten Malang, Goly Karyanto mengatakan, kebakaran diduga terjadi pada pukul 14.15 WIB, dan tak lama kemudian pihaknya memperoleh laporan terjadinya kebakaran.
Untuk melihat video kebakaran bisa klik https://youtu.be/cJUZ1siwJOM
Infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa menyebabkan penderitanya mengalami gejala flu, seperti batuk, pilek, demam, sakit kepala dan sakit tenggorokan; atau gejala penyakit infeksi pernapasan berat, seperti demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada.
Namun, secara umum ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang terinfeksi virus Corona, yaitu:
Menurut penelitian, gejala COVID-19 muncul dalam waktu 2 hari sampai 2 minggu setelah terpapar virus Corona.
Segera periksa ke dokter bila Anda mengalami gejala infeksi virus Corona (COVID-19) seperti yang disebutkan di atas, terutama jika gejala muncul 2 minggu setelah kembali dari daerah yang memiliki kasus COVID-19 atau berinteraksi dengan penderita infeksi virus Corona.
Bila Anda mungkin terpapar virus Corona namun tidak mengalami gejala apa pun, Anda tidak perlu pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan diri, cukup tinggal di rumah selama 14 hari dan membatasi kontak dengan orang lain.
Beberapa kali saya menemui pembakaran sampah di lingkungan sekitar. Kadang saya bingung kenapa orang membakar sampah. Apa sebenarnya alasan mereka membakar sampah. Kenapa tidak langsung dibuang dan biarkan petugas sampah yang membuangnya.
Setelah saya tanya, berikut ada beberapa alasan mengapa mereka membakar sampah:
Beberapa kali berkunjung ke Singapura saya selalu terkesan dan ingin memiliki negara yang bersih, disiplin seperti Singapura.
Indonesia merupakan negara dengan peraturan yang banyak sekali. Namun saya sering menjumpai pelanggaran terjadi.
Kenapa hal itu terjadi? Karena longgarnya pengawasan/kontrol dari peraturan tersebut.
Mengapa Presiden Jokowi tidak disukai oleh Trah Soeharto, SBY dan Prabowo?
Ini fakta dibaliknya…
Kericuhan yang terjadi bukan tentang pribumi, agama, kebangkitan PKI atau disintegrasi. Ini cuma tentang sekelompok orang yang berjibaku untuk menjaga dan menguasai warisan hasil merampok selama 32 tahun. Mereka harus menjaga warisan itu dari penguasa baru, yang ingin mengambil hasil rampokan dan mengembalikan kepada rakyat Indonesia.
Mereka tidak perduli siapa yang jadi pemimpin, selama bisa dikendalikan, pemimpin itu akan didukung, bila tidak, harus secepatnya dilengserkan. Kuda boleh berganti, sais harus tetap.
Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, tidak mungkin berpihak kepada mereka, sebab itu kekuasaan Gus Dur harus dilengserkan, meski beliau adalah seorang Ulama dan Tokoh NU. Organisasi Islam terbesar Indonesia. Gus Dur adalah musuh Soeharto.
Dalam acara Kick Andy pada 15 Nopember 2007, Gus Dur secara frontal mengatakan “Pemimpin di Indonesia ini yang pantas jadi musuh saya cuma satu, Pak Harto”. Pada Muktamar PBNU tahun 1994 di Cipasung, Suharto memecah NU dengan melakukan Muktamar Tandingan. Namun karena kuat dan solidnya warga NU, Muktamar tandingan tersebut gagal untuk menyingkirkan Gus Dur. Lengkap sudah ketidaksukaan Soeharto terhadap Gus Dur.
Megawati juga bukan tokoh yang bisa diharapkan bagi mereka. Trah Soekarno dianggap duri dalam daging bagi Soeharto. Tahun 1996, Megawati dipaksa lengser oleh Soeharto dari ketua PDI yang akhirnya menimbulkan perpecahan ditubuh PDI dan berakhir dengan peristiwa 27 Juli 1996. Pada pilpres tahun 2004, mereka menggelontorkan isu bahwa dalam Islam, wanita tidak boleh dipilih sebagai pemimpin dan dalam PDI-P, terdapat orang2 PKI.
Bambang Yudhoyono bisa menyelesaikan dua periode kepemimpinan. Tapi harus diingat,meskipun diakhir era Orde Baru SBY bukan penentu komando dalam Militer, tapi jabatan Beliau adalah Kassospol ABRI. Jabatan strategis dalam pembinaan perpolitikan diwaktu itu.
SBY pun menaruh hormat terhadap penguasa Orde Baru itu.
SBY tidak responsif ketika adanya tuntutan penyelidikan dan pemeriksaan harta kekayaan Soeharto.
Jokowi bukan siapa2 ketika Orba berkuasa. Beliau hanya tukang Mebel. Saat Beliau menjadi walikota Solo, masih banyak pujian yang diberikan. Namun ketika beliau bergerak untuk menjadi DKI 1, menjadi warning bagi penikmat kekuasaan. Apalagi Jokowi berasal dari partai musuh Orba, PDI-P.
Ketika PDI-P mengusungnya sebagai RI 1, genderang perangpun mulai ditabuh. Gaya Orba pun dilakukan. Isu PKI, ketidak jelasan keturunan dan agama yang dianut. Semua isu dipaksakan untuk menjegalnya.
Saat Jokowi menutup Petral tahun 2015, para penjaga warisan orba semakin yakin bahwa Jokowi adalah orang yang harus disingkirkan. Apapun caranya, berapapun biayanya.
Petral adalah wadah para perampok warisan orde baru dalam mengelola hak jual beli minyak ke Pertamina. Dengan ditutupnya Petral, Pertamina bisa menghemat 250 Milyar/hari.
Siapa yang selama ini menikmati uang 250 milyar/hari?
Untuk diketahui, Tommy Soeharto dan Bob Hasan memiliki saham masing2 sebesar 20%. Dan saat pilpres 2014, Reza Chalid, sebagai pengendali Petral, ikut mendanai pencalonan
Prabowo sebagai capres.
Menjelang pilpres 2014, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo, menjanjikan untuk tidak akan menaikan pajak PT Freeport saat berpidato di acara The United States-Indonesia (Usindo) Society Washington Special Open Forum Luncheon.
Alih2 mendapat keringanan pajak, Jokowi yang terpilih sebagai Presiden justru melakukan divestifikasi saham PT Freeport sebesar 51%. Siapa yang sakit hati dengan kebijakan Jokowi?
Ketika Ahok melakukan blunder tentang ayat suci, hal tersebut seperti menjadi bahan bakar bagi mereka untuk melengserkan Jokowi. Ahok yang melakukan blunder kenapa Jokowi juga harus dilengserkan?
Jokowi dan Ahok adalah satu paket yang ingin dilengserkan,
Jokowi-Ahok bukan penikmat kekuasaan dan tidak bisa dibeli. Tidak ada beban bagi mereka berdua untuk melaksanakan reformasi. Namun para pembenci gerakan reformasi tidak menyukai hal itu.
Jadi jelas ya, ini cuma amanat untuk menjaga hasil rampokan JOKOWI DAN ISUE PKI
Tulisan Ari Wibowo
Jokowi memang sialan. Dia melakukan banyak hal yang tak pernah bisa dilakukan oleh presiden presiden sebelumnya. Jokowi seorang risk taker yang berani mengambil resiko dengan kalkulasi yang matang dan resiko terburuknya sudah bisa diukur. Jadi bukan sekedar nekat dan “gacuk ngglundung”.
Disaat semua presiden sebelumnya tersandera dengan komposisi APBN yang 60 – 70% nya tersedot untuk bayar hutang, belanja rutin dan subsidi, sehingga alokasi untuk pembangunan infrastruktur dan investasi produktif sangatlah minim karena lebih banyak untuk belanja konsumtif, Jokowi berani mengambil resiko dengan memindahkan budget subsidi menjadi budget membangun infrastruktur.
Disaat isue “berhutang” masih laku dijual ke publik sebagai sebuah aib pemerintah, ternyata kabinetnya Jokowi berani mengambil resiko tersebut dan mensiasati kekurangan biaya pembangunan infrastruktur melalui pos hutang luar negeri. Argumennya masuk akal, yaitu rasio hutang terhadap PDB (produk domestik brutto) masih dalam batas kewajaran bahkan cenderung lebih rendah dibanding negara penghutang lainnya. Argumen lainnya, hutang dibuat bukan untuk keperluan konsumtif (misal subsidi) atau untuk dikorupsi.
Jadi hutang diambil untuk membangun infrastruktur, dan infrastruktur yang baik adalah stimulan efektif untuk bertumbuhnya ekonomi riil. Jika ekonomi menggeliat, akan menyerap tenaga kerja, ada perputaran uang, ada peningkatan daya beli, ada kontribusi pajak yang masuk ke kas negara. Dari situlah negara punya pendapatan tambahan untuk membayar bunga serta mengangsur cicilan pokoknya. Semuanya pasti butuh waktu, tak mungkin terjadi secara instan.
Lawan politik Jokowi tahu banget mengenai hal ini. Mereka melihat Jokowi begitu agresif membangun pelabuhan, bandara, jalan tol, waduk, rel KA, pembangkit listrik, kilang minyak dll. Jika publik awam sampai tahu betapa luar biasanya efek dari semua progres pembangunan fisik itu, mereka takut Jokowi mendapat penilaian positif. Mereka takut pamor Jokowi melambung tinggi, mereka takut tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi sangat bagus, sehingga popularitas serta elektabilitasnya meningkat.
Untuk itu perlu dicarikan isue guna menutupi serta menghambat prestasi Jokowi. Itulah sebabnya mereka memperalat gerombolan radikal supaya terus membikin negeri ini selalu hiruk pikuk dengan isue kamtibmas. Tak boleh ada jeda sedikitpun. Aksi demo serta terorisme akan membuat masyarakat ketakutan dan terancam. Energi publik habis terbuang untuk membahas teror dan sejenisnya. Mereka lupa melihat prestasi Jokowi.
Isue PKI adalah satu satunya isue ampuh yang tersisa untuk menggoyang Jokowi di Pilpres 2019 nanti, karena isue lain mudah dipatahkan. Jangan heran jika yang bikin ribut jelas jelas mengibarkan bendera hitam sebagai identitasnya, tapi yang jadi kambing hitam adalah PKI. Jangan heran jika pelaku aksi terorisme berteriak ‘thagut’ yang jelas jelas bahasanya kaum radikal, yang dituding tetap saja PKI.
Publik dianggap bodoh. Yang lagi berenang di kolam jelas jelas seekor bebek, tapi mereka kompak menyebut itu adalah ayam. Modalnya cuma publikasi dan propaganda secara masif kalau perlu hoax, berharap orang lain merasa matanya rabun dan ragu bahwa yang dilihat memang seekor ayam.
Grand skenarionya memang mengaburkan prestasi Jokowi dan menciptakan ancaman psikis tentang PKI dan terorisme di benak publik. Pinternya mereka, kemasan anti Jokowi ini disajikan dalam sentimen agama, karena mereka tahu bahwa banyak orang kurang wawasan yang mudah dipengaruhi dengan sentimen agama. Inilah jurus ampuh untuk merebut kekuasaan dari tangan Jokowi.
Sabar ya, negara ini tetap akan gaduh hingga 2019 nanti.
Proses pembangunan jalan tol Malang – Pandaan (Mapan) di kawasan Cemorokandang, Kedungkandang kota Malang sudah dimulai pasca selesainya pembebasan lahan.
Informasi di lapangan menyebutkan pembangunan sudah dimulai sejak 22 Mei 2017.
Kini, area yang didominasi persawahan itu terlihat rata. Pembersihan area dan pembongkaran bangunan rumah sudah dilakukan sejak beberapa pekan terakhir.
Direktur Utama PT Karya Singasari Abadi (KSA) Mariyanto mengungkapkan bahwa proses persiapan lahan tersebut difokuskan di wilayah Kelurahan Cemorokandang.
PT KSA merupakan pelaksana pekerjaan land clearing dan tanah Tol Mapan seksi 4 Kabupaten Malang dan seksi 5 Kota Malang.
”Proses land clearing sudah dimulai sejak 22 Mei lalu. Tahap awal ini persiapan untuk lahan interchange dengan panjang sekitar 550 meter,” ujar Mariyanto.
Mariyanto menambahkan, dalam tahap awal pengerjaan pihaknya melakukan pembersihan area. Mulai dari perobohan bangunan terdampak, pemotongan pohon dan pembabatan tanaman, hingga perataan tanah.
”Nantinya untuk lebar jalan yang akan dibangun masing-masing sisi 13,6 meter, jadi secara keseluruhan dari batas jalan sampai bahu jalan lebarnya 27,2 meter,” ujarnya, Selasa (6/6/2017).
Salah seorang pengawas lapangan pembangunan Tol Mapan, Anggun mengatakan, rencananya, kawasan yang kini tengah dalam tahap awal pembangunan itu merupakan titik inter change atau belokan untuk menuju pintu keluar.
Sementara pintu keluar sendiri terletak di Jl. Jongge, kawasan Terminal Madyopuro, dekat SMKN 6 Kota Malang yang melintasi kawasan Gang X Ki Ageng Gribig.
Salah seorang warga RT 7 RW 04 Kelurahan yang rumahnya tepat di sebelah area tol, Nur Asik (37) mengatakan, pembebasan lahan sudah dilakukan sejak tahun lalu.
Warga yang menempati lokasi pembebasan lahan pun sudah mengosongkan rumahnya sejak lama. Totalnya, ada sekitar 10 rumah yang dikosongkan dalam tahap awal pembangunan tersebut.
“Memang tidak ada permasalahan di sini, dan warga banyak yang setuju,” katanya.
sumber: tribunnews.com
Tak ada alasan tak berterima kasih kepada Yahoo. Yahoo adalah pusat gravitasi di masa-masa awal bisnis internet merebak tahun 1990-an. Karena Yahoo, kita mengenal email, chat room, dan mesin pencari. Perusahaan yang didirikan Jerry Yang dan David Filo ini adalah salah satu katalis terbesar dot com booming (dan bubble) di akhir 1990-an yang dampaknya kita rasakan hingga saat ini. Sekarang Yahoo sudah selesai. Dijual $ 4,48 miliar kepada Verizon, jauh meninggalkan valuasinya di masa keemasan senilai lebih dari $ 100 miliar. Sang pelopor akan berganti nama menjadi Altaba, sebuah merek perusahaan holding milik Alibaba di mana Yahoo memiliki 15% saham di sana.
Kematian Yahoo pada bulan ini sebenarnya hanya menegaskan tanda-tanda sekarat yang sudah lama tampak. Sementara, semestinya Yahoo menjadi Google yang kita kenal sekarang. Namun, mengapa yang kita lihat justru sebaliknya?
TERDISORIENTASI OLEH UANG
Paul Graham, co-founder venture capital Y Combinator menceritakan pengalamannya bekerja di tahun-tahun awal kesuksesan Yahoo. Ia melihat sendiri betapa Yahoo menjadi sebuah keajaiban baru di dunia bisnis dengan mampu menciptakan kekayaan begitu besar dalam waktu cepat. Produk utamanya adalah banner ad (iklan banner) dan Yahoo menjadi pemain sentral di industri baru ini. Para staf penjualan kembali ke kantor membawa kontrak iklan bernilai jutaan dolar. Meski nilainya kecil dibandingkan nilai iklan media mainstream, jumlahnya fantastis untuk sebuah startup.
Ketika IPO tahun 1996, Yahoo berhasil meraih dana $ 33,8 miliar di Nasdaq. Puncak dot com booming tahun 1998 tak hanya membuat valuasi Yahoo menggila. Tapi kesuksesan Yahoo membuat semua orang jadi menggilai bisnis internet dan bermimpi bisa menjadi Yahoo selanjutnya. Orang-orang berlomba mendirikan startup dan pendanaan berhamburan. Startup berlomba-lomba memasang iklan di Yahoo yang membuat dompet Yahoo makin gendut.
Kesuksesan besar secara cepat ini membuat Yahoo mabuk — lebih tepatnya teler. Yang mereka fokuskan setiap hari hanya mengeksploitasi lini bisnis banner ad. Mereka tak menghiraukan kebutuhan untuk mengembangkan inti bisnis di mesin pencari. Yahoo merasa mereka too big to fail. Kita tahu kisah soal Larry Page dan Sergey Brin menawarkan alogaritma PageRank kepada Yahoo, dan kemudian ditolak. Tahun 1998 Paul Graham juga pernah menawarkan Revenue Loop; sebuah alogaritma di mesin pencari yang menyeleksi hasil hasil pencarian produk belanja — mirip dengan alogaritma yang kemudian digunakan Google untuk menyeleksi iklan. Tapi tidak ditanggapi, bahkan oleh Jerry Yang. Tahun 1999 David Filo disarankan membeli Google yang saat itu baru rilis dan kecil sekali. Namun Filo tak melihat ada yang penting pada Google yang pada saat itu baru memiliki trafik sebesar 6% dari keseluruhan trafik Yahoo yang tumbuh 10% per bulan.
Hanya satu yang dikerjakan di Yahoo saat itu: mendapatkan uang, dan uang yang lebih banyak lagi. Selama pelanggan masih menuliskan cek bernilai besar, tak ada yang lebih penting daripada itu. Tahun 2000 adalah puncak valuasi Yahoo di bursa saham senilai $ 125 miliar dengan harga per lembar $ 475 atau 15 kali lebih tinggi dibandingkan ketika IPO 4 tahun sebelumnya.
KRISIS IDENTITAS
Yahoo lahir sebagai perusahaan mesin pencari, yang mendeklarasikan diri sebagai perusahaan media, menghasilkan pendapatan dari iklan, dan bertindak seperti perusahaan software. Semua ini membingungkan. Dan lebih parah lagi, Yahoo tampaknya tak punya misi besar apa pun dan gamang memosisikan diri.
Di era emasnya, mayoritas karyawan Yahoo adalah programmer — layaknya sebuah perusahaan software. Namun mereka bukan menjual software, melainkan iklan. Perusahaan software menjual software, perusahaan media menjual iklan. Pada masa itu, konsep perusahaan teknologi adalah perusahaan software. Gagasan bahwa perusahaan teknologi menjual iklan masih tidak bisa diterima. Karena itulah Yahoo bersikeras menyebut diri sebagai perusahaan media.
Alasan lain, Yahoo khawatir bila mereka mendeklarasikan diri sebagai perusahaan teknologi, membuat mereka rentan diserang oleh Microsoft — raja perusahaan teknologi ketika itu yang membunuh Netscape. Sementara lini bisnis mesin pencari sudah lama tak dihiraukan. Akhirnya, identitas Yahoo makin kabur dan membawa dampak lanjutan yang akut.
HILANGNYA HACKER-CULTURE
Memosisikan diri sebagai perusahaan media ternyata berkonsekuensi serius. Yahoo tak lagi fokus pada pengembangan teknologi dan menganggapnya sebatas komoditas. Para programmer hanya dijadikan sekadar operator yang mengeksekusi keinginan para manajer ke dalam bahasa kode. Ketika Microsoft dan Google selalu terobsesi untuk mempekerjakan para programmer terbaik, tidak dengan Yahoo.
Programmer hebat hanya mau bekerja dengan programmer hebat pula. Di dunia bisnis teknologi ketika kita mempekerjakan programmer buruk, artinya kiamat. Itu sebabnya kita tak pernah lagi melihat produk istimewa dari Yahoo setelah kesuksesan email, mesin pencari dan chat room di masa lalu. Semuanya menjadi biasa-biasa saja. Tidak berkembang dan makin ketinggalan zaman. Saya pengguna Yahoo Messanger dari tahun 1999 sampai 2008, ya begitu-begitu saja barangnya.
Tak memosisikan diri sebagai perusahaan teknologi dan kehilangan para programmer andal membuat Yahoo tak punya tenaga dalam merawat inovasinya. Hacker-centric culture berubah menjadi suit-centric culture. Yahoo berubah dari perusahaan inovatif menjadi perusahaan kantoran medioker. Inovasi di Yahoo hanya mengalir satu arah dari para orang berdasi yang dinamakan manager dan producer kepada para bawahan termasuk programmer. Hampir tak ada ruang untuk mengelaborasi gagasan-gagasan baru dari akar rumput, bahkan untuk mempertanyakannya sekalipun.
Perusahaan ini menjadi tua begitu cepat. Memosisikan diri sebagai perusahaan media membuat mereka harus mengelola perusahaan sebagaimana layaknya perusahaan media dijalankan: oleh para orang berdasi, bukan para hacker. Hacker tak boleh menjalankan perusahaan media. Hacker harus disupervisi oleh para orang berdasi. Mereka fokus merekut MBA. Sementara pesaing-pesaing mereka yang saat itu masih berukuran kecil sibuk merekrut para hacker dari berbagai bidang: teknologi, bisnis, marketing, sales, desain, dsb.. Mereka tak percaya pada hacker-centric culture. Meski itu mengingkari sejarah bahwa Yahoo lahir dari tech-hacker dan business-hacker bernama Jerry Yang dan David Filo.
KEGAGALAN DI ERA SMARTPHONE
Ketika startup baru bermunculan, mengusung misi besar mengubah dunia dan menciptakan masa depan, kita tak melihat ada terobosan fenomenal apa pun dari Yahoo di era 2000-an. Mereka gagal beradaptasi di era smartphone. Bahkan Marissa Mayer yang diangkat menjadi CEO tahun 2012 untuk memecahkan masalah ini pun gagal mengatasinya.
Sebagai perusahaan media, Yahoo menjual iklan. Dengan masifnya adopsi smartphone pasca 2007, trafik internet meningkat luar biasa pesat yang membuat bisnis periklanan digital makin subur. Tapi Yahoo hanya bisa menonton dari luar lapangan. Karena mereka sama sekali tidak punya front door (pintu depan) dan ekosistem untuk mendatangkan trafik dari pengguna smartphone. Front door dan ekosistem hanya dikuasai 2 pemain: Google dengan Android dan Apple dengan iOS. Ekosistemnya dilengkapi dengan browser, mesin pencari, dan mampu membaca perilaku pengguna sehingga iklan lebih tertarget — sesuatu yang dari dulu tidak pernah dihiraukan Yahoo.
Dua pemain ini sudah terlalu besar dan Yahoo tak punya kemampuan untuk menandinginya. Namun, Yahoo masih punya basis jutaan user untuk dimanfaatkan. Sehingga mereka memutuskan membuat aplikasi yang superior. Banyaknya produk yang dimiliki Yahoo membuat mereka kehilangan fokus. Mana yang hendak diprioritaskan: email, media, cuaca, keuangan, mesin pencari, dan yang lain-lainnya? Yahoo setengah mati mencari cara mengatasi gap antar produk ini ke dalam satu-dua aplikasi unggulan.
Ketika baru menjabat tahun 2012, Mayer langsung mengakui bahwa Yahoo kekurangan programmer mobile app dan langsung melakukan perekrutan besar-besaran sampai 500 orang. Akhirnya aplikasi itu dirilis dan berhasil mengakuisisi pengguna. Namun tidak berlangsung lama.
Lansekap pada smartphone berubah lagi dari content-based service ke communication-based app. Orang-orang ramai-ramai meninggalkan aplikasi konten satu arah dan beralih ke media sosial serta messanger. Sementara di dua dunia tersebut, Yahoo tak punya produk yang bisa diandalkan. Tak mungkin lagi membuat produk social network seperti Facebook dan Twitter, apalagi membelinya. Flickr yang dibeli Yahoo tahun 2005 sudah kalah dengan Instagram. Yahoo Messanger sudah ketinggalan jauh dibanding Whatsapp, Line, dan BBM. Akhirnya mereka membeli Tumblr tahun 2013 yang akhirnya justru tidak tumbuh sesuai harapan meski Mayer sudah keluar uang begitu banyak untuk membayar para penulis.
MENULARKAN KEKALAHAN
Syukurlah Sergey Brin dan Larry Page menolak menjual Google kepada Yahoo tahun 2002 yang ditawar $ 1 miliar. Syukurlah Mark Zuckerberg menolak Yahoo yang menyodori $ 1 miliar agar mau menjual Facebook. Karena kemungkinan besar kita tak akan melihat Google dan Facebook seperti saat ini bila dulu jatuh ke tangan Yahoo (Mark pernah ditentang habis-habisan oleh investor, co-founder, dan manajemen karena menolak menjual FB ke Yahoo). Nasibnya akan sama dengan Flickr, Tumblr, Geocities, Hotjob, Delicious, dan 114 hot startup lain yang diakuisisi Yahoo dan kini tak terdengar lagi namanya. Semua gagal. Miliaran uang yang dikeluarkan dalam akuisisi itu seakan-akan hanya demi menularkan kekalahan.
Produk dan perusahaan bisa dibeli. Tapi tidak dengan kesuksesan. Karena di balik kesuksesan sebuah produk atau perusahaan selalu ada hal-hal yang tak tampak: visi, misi, kultur, spirit, manajerial, road map, hingga model bisnis. Yahoo bisa membeli Flickr sebagai produk sukses. Namun dengan cara kerja Yahoo, mereka tak akan bisa mengiterasi proses kesuksesan itu. Yahoo yang sudah rusak hanya akan menularkan kerusakan itu kepada startup-startup dengan produk hebatnya yang telah mereka akuisisi.
Stewart Butterfield, Co-founder Flickr, meski tak bilang menyesal telah menjual Flickr kepada Yahoo, ia mengaku mengambil banyak pelajaran berharga. Yang lebih penting dari akuisisi adalah apa yang akan terjadi setelahnya. Ia menyoroti faktor independensi perusahaan pasca-akuisisi. Tanpa itu, sebuah produk akan kehilangan nilai yang ditempa oleh segala sesuatu yang tak tampak. Begitu pula dengan siapa orang yang akan menjalankan perusahaan pasca-akuisisi, dan apa target dan tujuan akuisisi itu. Butterfield mengeluh tentang pendapat yang cenderung menggampangkan mendirikan sebuah perusahaan — yang tampaknya kritik ini diarahkan ke Yahoo. Namun ia mengatakan, bila saja dulu tidak menjual ke Yahoo dan menahan diri dalam beberapa tahun, sangat mungkin Flickr terjual 10 kali lipat dari nilai akuisisi Yahoo $ 35 juta dan bisa terus berkembang sebagai produk fenomenal.
***
Kita tak hanya harus berterima kasih kepada Yahoo karena telah memperkenalkan kita kepada internet. Namun juga memetik pelajaran tentang ilusi kesuksesan yang mampu meruntuhkan sebuah kerajaan besar internet yang menjadi pusat gravitasi pada suatu masa. Ilusi ini bahkan bisa hinggap dan membunuh sebuah perusahaan teknologi yang secara alamiah berdiri di atas semangat inovasi. Kita tengah menyaksikan sebuah perusahaan teknologi paling inovatif pada masanya harus mati karena mereka gagal berinovasi, lengah, pongah, dan menganggap dunia ini statis. Dunia berubah, dan Yahoo tidak.
Lalu, bagaimana dengan perusahaan yang malah tidak mau berinovasi?
Bila Yahoo bisa mati, begitu pun semua perusahaan di dunia ini. Sony, Kodak, Nokia, RIM, Panam, sampai Lehman Brothers, pastilah setuju.
There is no such thing as too big to fail in a free market.
Terima kasih, Yahoo. Selamat tinggal.
sumber: kompasiana.com