Once Upon a Time in Babylon – Kisah di Babel

Hari ini saya akan mengambil sebuah cerita untuk Anda. Karena kisah di babel ini cukup panjang, saya pikir ada baiknya Anda mempersiapkan teh sambil menikmati cerita ini 🙂

Cerita ini telah mengubah persepsi saya tentang sukses dan langkah menuju ke sana. Semoga cerita ini juga dapat membantu Anda seperti telah membantu saya.

============================

Pada suatu ketika, Pharaoh memanggil kedua keponakannya, Chuma dan Azur. Pharaoh tersebut menugaskan masing-masing dari mereka sebuah tugas : Membangun sebuah pyramid.

Apabila pyramid tersebut selesai di bangun, Pharaoh berjanji kepada masing-masing mereka akan mendapatkan hadiah terbaik, kekayaan luar biasa yang tidak akan habis digunakan sampai mereka pensiun dan hidup penuh berkelimpahan sampai akhir hidup mereka.

Syaratnya mudah: mereka sendiri yang harus membangun pyramidnya masing-masing (tanpa bantuan orang lain).

Chuma dan Azur, masing-masing berumur 18 tahun, tahu bahwa tugas ini akan menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk menyelesaikannya.

Namun, hal ini tetap mereka kerjakan karena menghormati perintah dari Pharaoh dan karena mereka tertantang akan tugas tersebut.

Azur langsung mulai bekerja. Dengan perlahan, dia mengangkat batu-batu yang berat untuk membentuk fondasi bangunan. Setelah beberapa bulan, piramid Azur mulai terbentuk fondasinya. Orang-orang kota berkumpul untuk melihat hasil karya Azur dan memuji hasil pekerjaannya.

Batu-batu tersebut sangat berat dan sulit untuk digerakkan dan setelah bekerja keras selama 1 tahun, fondasi pyramid berbentuk kotak yang sempurna milik Azur hampir selesai.

Namun Azur terheran-heran. Lokasi tempat dimana Chuma membuat piramid, masih kosong. Tidak ada satu batupun yang terletak disana. Tidak ada apapun. Masih kosong sama seperti ketika Pharaoh menugaskan kepadanya.

Bingung, Azur mengunjungi rumah Chuma dan menemukannya di gudangnya bekerja dengan rajin atas sebuah alat yang tampaknya menyerupai alat penyiksaan manusia.

Azur menginterupsi, “Chuma! Apa yang kamu lakukan? Kamu seharusnya membangun piramid untuk Pharaoh dan kamu menghabiskan hari-hari kamu terkunci di gudang mengutak-atik mesin aneh ini?”

Chuma hanya tersenyum singkat dan mengatakan,”Saya sedang membangun sebuah piramid, tinggalkan saya”.

Azur tertawa,”Ya, saya yakin. Kamu bahkan belum meletakkan batu pertama setelah 1 tahun!”

Chuma, tersinggung oleh perkataan saudaranya,”Azur, kamu berpandangan sempit dan rasa haus akan kekayaan telah membutakan visimu. Kamu membangun piramidmu dan saya akan membangun piramid saya.”

Dan Azhur pun pergi, dia berkata,”Kau bodoh! Pharaoh akan menggantung dirimu ketika dia tahu bahwa kamu melanggar perintahnya.”

Satu tahun pun berlalu dan Azur telah menyelesaikan fondasi dari piramidnya dan mulai bekerja di level dua. Hanya saja muncul sebuah problem. Batu-batu semakin
berat dan dia tidak dapat mengangkat batu-batu tersebut ke level kedua.

Terbatas oleh kemampuan fisik, Azur mengenal kelemahannya: dia membutuhkan tenaga lebih untuk mengangkat batu yang lebih berat, dan untuk melakukannya, mencari Bennu, orang terkuat di Mesir.

Dengan bayaran tertentu, Bennu akan mengajarkan Azur untuk membangun otot-otot yang lebih kuat dan besar. Dengan kekuatan lebih besar, Azur dapat mengangkat batu yang berat ke level berikutnya.

Sementara, plot tanah piramid Chuma masih kosong. Azur mengasumsikan saudaranya memiliki keinginan untuk mati karena secara apa yang dilihatnya, Chuma sedang mangkir dari mandat Pharaoh.

Loading

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*


Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.