Akhirnya Pertemuan Jokowi Prabowo Dapat Mencairkan Kebekuan Politik

Kunjungan Presiden terpilih Jokowi kepada pimpinan kubu oposisi, Prabowo Subianto, akan mencairkan kebekuan politik, menenangkan masyarakat dan kalangan investor, demikian analisa pengamat politik.

“Ini peristiwa besar, ketika konstelasi politik dalam beberapa bulan terakhir terjadi pertarungan yang cukup keras sehingga bangsa terbelah, dari sisi media, masyarakat dan kekuatan politik,” kata pengamat politik Yunarto Wijaya kepada wartawan BBC Indonesia, Heyder Affan, Jumat (17/10) siang.

Jokowi menemui Prabowo di kediaman keluarga besarnya di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Jumat siang, yang merupakan pertemuan pertama semenjak pencoblosan pemilihan presiden, di mana keduanya bersaing keras dan ketat.

Pertemuan kedua tokoh ini dapat dikatakan sebagai salah satu puncak “safari politik” Jokowi menjelang pelantikannya pada 20 Oktober nanti.

Lebih lanjut Yunarto Wijaya mengatakan, pertemuan Jokowi Prabowo ini juga menjadi penting di tengah beredarnya isu pemboikotan pelantikan Jokowi sebagai Presiden.

Karena itu, “Simbolisasi pertemuan antar dua tokoh ini minimal akan menenangkan suasana politik menjelang pelantikan,” kata Yunanto.

Menurutnya, ucapan Prabowo yang akan mendukung kepemimpinan dan pemerintahan Jokowi, merupakan jaminan tidak akan ada pemboikotan acara pelantikan tersebut.

Bukan politik balas dendam

Yunarto Wijaya juga menganggap pertemuan Jokowi Prabowo ini sebagai “momentum pembuka” bahwa dalam pertarungan politik ke depan yang harus muncul “bukan politik balas dendam”.

Simbolisasi pertemuan kedua tokoh ini, menurutnya, akan menenangkan masyarakat dan investor.

Ini peristiwa besar, ketika konstelasi politik dalam beberapa bulan terakhir terjadi pertarungan yang cukup keras sehingga bangsa terbelah, dari sisi media, masyarakat dan kekuatan politik.

“Ini membuat masyarakat dan investor melihat ada stabilitas yang bisa dimungkinkan dan kita tidak akan terus terjebak dalam politik balas dendam,” katanya.

Dimintai komentar sejauhmana pernyataan Prabowo yang mendukung pemerintahan Jokowi akan diikuti oleh Koalisi Merah Putih, Yunarto mengatakan, hal ini akan terlihat dalam pemilihan alat kelengkapan DPR yang akan digelar pekan depan.

“Kalau kemudian masih ada pola zero sum game, voting, yang intinya masih menghabiskan nama-nama dari kubu Indonesia Hebat, maka ucapan Prabowo itu hanya kosmetik politik,” katanya, menganalisa.

pertemuan jokowi prabowo
Pertemuan Jokowi Prabowo ini dianggap akan makin mencairkan kebekuan politik selama pemilu dan pasca pemilu.

“Karena,” lanjutnya, “seharusnya pemilihan kelengkapan DPR, yang mesti dikedepankan adalah aspek musyawarah mufakat, aspek proporsional, bukan voting.”

Lebih efektif

Kesediaan Presiden terpilih Jokowi menemui pimpinan kelompok oposisi, Prabowo Subianto, menurut Yunarto, juga memperlihatkan bahwa mantan Wali Kota Solo itu mampu melakukan lobi politik yang efektif.

Itulah sebabnya, Yunarto mengatakan, dia tidak setuju terhadap asumsi yang mengatakan Jokowi kalah 5-0 dari kubu Prabowo Subianto dalam pertarungan politik pasca pilpres.

“Yang sudah kalah 5-0 itu PDI Perjuangan, bukan Jokowi,” katanya.

Hal ini, lanjutnya, terbukti dari “safari politik” yang dilakukan Jokowi -setelah memegang tongkat kendali- dengan menemui pimpinan DPR, MPR, DPD, pimpinan beberapa partai besar pendukung Prabowo, yang dianggapnya berjalan efektif.

“Yang dilakukan seminggu terakhir, baik pertemuan dengan petinggi lembaga negara, lalu pertemuan dengan Aburizal Bakrie dan hari ini dengan luar biasa presiden terpilih mendatangi lawan politiknya ini menunjukkan bahwa beliau (Jokowi) negarawan,” jelasnya.

Menurutnya, langkah seperti ini sudah tepat dilakukan Jokowi yang tidak disibukkan soal kalah-menang.

kmp vs pdip
Lobi politik Jokowi diawali pertemuannya dengan pimpinan partai Golkar dan PAN pada dua pekan terakhir.

“Secara taktis, Pak Jokowi harus memegang kendali langsung konstelasi politik,” ujarnya.

“Dan terbukti, ketika kendali dipegang oleh Jokowi langsung, dan bukan hanya dipegang pimpinan partai, akhirnya (lobi dan komunikasi politik) lebih efektif.”

Saling membutuhkan

Yunarto menyatakan dirinya yakin bahwa pertemuan Jokowi Prabowo ini akan mencairkan sikap pimpinan partai-partai pendukung Prabowo Subianto di luar Partai Gerindra.

Hal ini, menurutnya, sudah terlihat dari keberhasilan Jokowi menemui Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie dan Ketua Umum PAN Hatta Radjasa.

“Jadi, saya kira, tidak ada politik balas dendam yang abadi dalam pertaungan pasca pilpres, karena semua saling membutuhkan,” katanya.

Yunarto kemudian menekankan: “Kecairan akan lebih terasa ketika Prabowo sendiri, sebagai simbol yang ekstrim yang disebut-sebut akan menolak Jokowi, ternyata bisa mengucapkan mendukung pemerintahan Jokowi.”

“Menurut saya, ini kalimat pertama yang pernah muncul dari Prabowo yang mendukung presiden terpilih. Jadi menurut saya, partai lain akan ikut mencair pula”.

sumber: bbc.co.uk

Loading

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*


Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.