Desain interior Japandi menjadi perbincangan hangat dalam dunia arsitektur dan hunian modern. Perpaduan estetika Jepang dan gaya Skandinavia ini menawarkan keseimbangan sempurna antara fungsi, kehangatan, dan kesederhanaan. Nah, mari kita ketahui lebih dalam mengenai tren desain ini.
Apa Itu Desain Japandi?
Desain Japandi adalah singkatan dari “Japanese” dan “Scandinavian.” Dua gaya ini sama-sama menekankan prinsip minimalisme, namun memiliki pendekatan berbeda terhadap suasana ruang. Jepang berfokus pada ketenangan dan keselarasan alami, sedangkan Skandinavia membawa unsur kehangatan melalui penggunaan material lembut dan palet warna netral.
Ketika keduanya digabungkan, terciptalah atmosfer ruang yang seperti dibawah ini,
- Bersih dan tidak berlebihan
- Penuh fungsi dan estetika
- Nyaman namun tetap modern
- Ramah terhadap elemen alam seperti cahaya matahari dan tanaman hias
Desain Japandi cocok diterapkan dalam berbagai tipe hunian, termasuk apartemen, rumah minimalis modern, bahkan rumah tapak klasik. Hal ini menjadikannya gaya populer di kalangan milenial yang membeli hunian pertama mereka maupun pelaku jual beli rumah yang ingin meningkatkan nilai jual properti.
Banyak pelaku properti yang memodifikasi tampilan hunian dengan sentuhan Japandi untuk meningkatkan ketertarikan pasar terhadap rumah dijual di DKI Jakarta, mengingat tren ini sangat sesuai dengan selera urban modern yang simple dan nyaman.
Elemen-Elemen Utama Gaya Japandi
Untuk menerapkan gaya Japandi, beberapa elemen penting harus diperhatikan agar keseluruhan ruang terasa selaras dan harmonis.
1. Palet Warna Netral dan Alam
Japandi sangat menghindari warna-warna mencolok. Palet warna yang biasa digunakan antara lain putih gading, abu-abu lembut, coklat tanah, dan hijau zaitun. Warna-warna ini menciptakan efek relaksasi, cocok bagi penghuni rumah yang ingin menjadikan hunian sebagai tempat beristirahat optimal dari padatnya aktivitas kota.
2. Perabot Multifungsi dan Sederhana
Alih-alih furnitur besar dan rumit, gaya Japandi menyukai furnitur berdesain bersih, ramping, dan multifungsi. Rak kayu alami, meja dengan penyimpanan tersembunyi, hingga kursi minimalis dengan garis-garis tajam adalah pilihan populer. Estetika ini mendukung hunian berukuran kecil tetap terasa lapang dan fungsional.
3. Material Alami dan Bertekstur
Kayu menjadi primadona dalam desain Japandi, baik dalam bentuk lantai, dinding aksen, maupun perabot. Selain kayu, material seperti linen, rotan, dan batu alam juga sering digunakan untuk menambahkan tekstur alami yang menenangkan.
4. Pencahayaan Alami
Gaya Japandi mengutamakan pencahayaan alami sebanyak mungkin. Jendela besar tanpa banyak ornamen dan tirai tipis yang membiarkan cahaya masuk adalah hal yang umum. Bila cahaya alami kurang, lampu gantung dari kertas atau serat alam menjadi pilihan alternatif.
Tips Menerapkan Japandi di Rumah Anda
Menerapkan desain Japandi tidak selalu harus renovasi besar. Anda bisa memulainya dengan perlahan melalui langkah-langkah berikut,
1. Pilih Furnitur dengan Cermat
Gantilah furnitur yang berdesain rumit dengan model yang lebih ramping dan minimalis. Kursi kayu dengan bantalan linen, meja rendah dengan kaki miring ala Skandinavia, atau lemari penyimpanan yang menyatu dengan dinding sangat direkomendasikan.
2. Rapi dan Terorganisir
Japandi sangat memperhatikan keteraturan ruang. Pastikan ruang tidak dipenuhi barang yang tidak perlu. Manfaatkan kotak penyimpanan tersembunyi, rak dinding, dan sistem organisasi yang efisien.
3. Tambahkan Tanaman Hias
Tanaman kecil dalam pot keramik atau pot tanah liat dapat menambah kesegaran pada ruangan bergaya Japandi. Pilih tanaman seperti monstera, kaktus, atau lidah mertua yang mudah dirawat.
4. Ganti Warna Dinding
Ubah dinding dengan warna-warna lembut seperti putih tulang atau abu muda. Jika ingin memberi sentuhan Jepang lebih kuat, tambahkan panel kayu atau sekat shoji sebagai aksen ruang.
Penerapan gaya Japandi dapat memberikan keunggulan tersendiri dalam konteks jual beli rumah. Calon pembeli cenderung lebih tertarik pada hunian yang sudah tampil menarik secara visual, apalagi jika mengikuti tren masa kini. Bahkan beberapa rumah dijual di DKI Jakarta yang mengadopsi desain Japandi mengalami kenaikan nilai jual hanya karena tampilannya berhasil memikat minat pembeli muda.
Mengapa Japandi Cocok untuk Hunian di Jakarta?
Ibukota Indonesia terkenal dengan padatnya aktivitas dan sempitnya ruang. Gaya Japandi secara tidak langsung menjawab tantangan tersebut.
1. Efisiensi Ruang
Desain minimalis dan penggunaan furnitur multifungsi membantu mengoptimalkan ruang sempit, menjadikannya cocok untuk rumah tapak kecil maupun apartemen studio.
2. Menyegarkan Pikiran
Kombinasi warna netral, tanaman hias, dan pencahayaan alami menciptakan lingkungan yang tenang dan menyegarkan pikiran. Sangat dibutuhkan oleh masyarakat urban Jakarta yang terbiasa dengan tekanan pekerjaan.
3. Daya Jual Tinggi
Seperti disebutkan sebelumnya, tampilan Japandi memberi nilai tambah estetika yang bisa menjadi keunggulan kompetitif di pasar jual beli rumah. Rumah dengan konsep ini cenderung lebih mudah laku dibandingkan rumah dengan desain lama atau tak tertata.
4. Ramah Lingkungan
Karena menggunakan material alami dan mengutamakan pencahayaan alami, gaya Japandi cenderung lebih hemat energi dan ramah lingkungan. Hal ini menjadi pertimbangan penting bagi generasi muda yang semakin sadar akan isu keberlanjutan.
Japandi dan Fengshui, Kombinasi Harmonis untuk Hunian Nyaman
Meskipun berasal dari dua budaya yang berbeda, ternyata prinsip desain Japandi dapat dikombinasikan dengan fengshui, ilmu penataan ruang dari Tiongkok yang bertujuan menciptakan keseimbangan energi positif (chi) di dalam rumah.
Dalam fengshui, sirkulasi udara dan cahaya yang lancar, pemilihan warna, serta peletakan elemen alami menjadi poin penting. Desain Japandi secara alami sudah mencerminkan prinsip-prinsip ini. Berikut contoh penerapan keduanya secara bersamaan,
- Gunakan pintu masuk yang bersih dan terang agar chi mengalir dengan baik.
Pilih warna-warna netral yang memiliki arti positif, seperti putih untuk kemurnian dan kayu untuk elemen pertumbuhan. - Letakkan tanaman di sudut-sudut yang membutuhkan energi kehidupan.
- Hindari menempatkan perabot yang menghalangi jalur sirkulasi.
Bagi banyak pemilik rumah dijual di DKI Jakarta, memasukkan unsur fengshui dalam penataan Japandi menjadi nilai tambah tersendiri saat memasarkan rumah. Pembeli yang percaya fengshui akan merasa lebih nyaman dan tertarik dengan rumah yang menyatu dengan energi alam dan desain modern sekaligus.
Japandi, Investasi Gaya dan Nilai Hunian
Menerapkan desain interior Japandi bukan hanya soal gaya, tapi juga bentuk investasi terhadap kenyamanan dan nilai rumah Anda. Terutama bagi Anda yang berencana mengikuti tren jual beli rumah di kawasan urban, mempercantik interior rumah dengan sentuhan Japandi bisa menjadi langkah cerdas untuk menarik minat pasar yang tepat.
Apalagi saat ini banyak sekali rumah dijual di DKI Jakarta yang mulai mengadopsi gaya Japandi untuk memenuhi selera generasi muda. Tidak heran, konsep ini menjadi salah satu strategi visual marketing yang efektif.
Japandi juga membuka peluang baru dalam personalisasi ruang yang harmonis, baik dari sisi estetika, fungsi, maupun spiritualitas seperti melalui prinsip fengshui. Dengan demikian, desain ini bukan hanya menciptakan rumah yang indah, tapi juga hunian yang memberi ketenangan jiwa bagi para penghuninya.